Ilmu kimia dibagi menjadi sembilan cabang, setiap cabang mewakili ilmu kimia dan memiliki manfaat yang berbeda dengan cabang lainnya. Cabang-cabang ilmu kimia tersebut sebagai berikut.

1. Kimia Organik
   Bidang ini memusatkan kajian pada struktur, komposisi, reaksi, dan sintetis senyawa-senyawa organik (senyawa hidrokarbon), seperti alkohol, bensin, dan solar.

2. Kimia Anorganik
    Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian senyawa-senyawa anorganik seperti garam-garam, mineral-mineral, logam, dan material.

3. Biokimia
    Bidang ini berkaitan dengan ilmu biologi, khususnya mengenai sifat dan komposisi senyawa serta hasil reaksi perubahannya. Senyawa-senyawa yang dipelajari meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan enzim.

4. Kimia Analitik
    Bidang ini berkaitan dengan penentuan kimia kualitatif dan kuantitatif, yang lebih diarahkan pada pengembangan dan aplikasi peralatan analitik yang semakin canggih.

5. Kimia Lingkungan
    Bidang ini memusatkan kajian pada masalah-masalah lingkungan seperti pencemaran, penanganan limbah atau sampah, dan penanganan air bersih.

6. Kimia Inti (Radiokimia)
  Bidang ini memusatkan kajian pada penelitan mengenai zat-zat radioaktif, penanganan dan pemanfaatannya, seperti untuk pengobatan (kedokteran), pertanian, dan hidrologi.

7. Kimia Farmasi
    Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian mengenai pemisahan (isolasi), pembuatan (sintetis), dan pengembangan bahan-bahan alam yang mengandung zat-zat aktif untuk obat.

8. Kimia Fisik
    Bidang ini berkaitan dengan ilmu fisika sehingga memusatkan kajian pada penelitian tentang energi yang menyertai reaksi kimia, sifat fisika dan kimia, serta perubahan senyawa kimia.

9. Kimia Pangan
    Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian untuk mengembangkan kualitas bahan pangan, zat-zat aditif makanan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan pangan.
    Secara umum ilmu ekonomi dibagi menjadi tiga. Menurut Alfred W. Stonier dan Douglas C. Hagues, penulis buku A Textbook of Economic Theory (1980), pembagian ilmu ekonomi mencakup ilmu ekonomi deskriptif, ilmu ekonomi teori, dan ilmu ekonomi teori terapan.

a. Ilmu Ekonomi Deskriptif
    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2008), deskriptif berarti menggambarkan apa adanya. Jadi, ilmu ekonomi deskriptif adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan ekonomi sebenarnya berdasarkan fakta dalam perekonomian.

b. Ilmu Ekonomi Teori
    Ilmu ekonomi teori diartikan sebagai ilmu ekonomi yang berusaha menjelaskan dan merumuskan pengertian, menjelaskan hubungan sebab akibat, dan menjelaskan cara kerja sistem perekonomian dalam kehidupan masyarakat. Ruang lingkup ilmu ekonomi teori dapat dibedakan menjadi ekonomi mikro dan ekonomi makro.

1) Ekonomi Mikro (Microeconomics)
    Dalam memenuhi kebutuhan manusia dihadapkan pada permasalahan ekonomi. Dalam lingkup kecil, masalah ekonomi yang dihadapi manusia menjadi kajian ekonomi mikro. Ekonomi mikro membahas perilaku ekonomi secara pribadi dalam rumah tangga, perusahaan, dan struktur industri.

    Ilmu ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan produsen serta penentuan harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Analisis ekonomi mikro dapat disajikan dalam tiga teori, yaitu :
a) Teori Harga
b) Teori Produksi
c) Teori Distribusi

    Adapula komponen yang dianalisis dalam ekonomi mikro, yaitu :
a) Interaksi di Pasar Barang
b) Interaksi di Pasar Faktor Produksi
c) Perilaku Penjual dan Pembeli.

2) Ekonomi Makro (Macroeconomics)
    Ekonomi makro menganalisis kegiatan perekonomian yang bersifat luas dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi dalam unit-unit kecil. Ekonomi makro mempelajari kekuatan dan kecenderungan yang mempengaruhi kondisi perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi makro digunakan untuk menganalisis tindakan terbaik untuk memengaruhi target kebijakan seperti :
a) Pemanfaatan Sumber Daya Ekonomi
b) Stabilitas Ekonomi Negara
c) Inflasi
d) Pertumbuhan Ekonomi
e) Ekonomi Internasional
f) Neraca Pembayaran Internasional
g) Nilai Kurs Mata Uang
h) Peredaran Uang dalam Masyarakat.

c. Ilmu Ekonomi Terapan
    Ilmu ekonomi terapan merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis ekonomi teori untuk merumuskan kebijakan, pedoman, atau standar yang tepat dalam mengatasi masalah ekonomi tertentu. Ekonomi terapan bersifat praktis yang dapat diterapkan dalam bidang manajemen keluarga, bisnis, ataupun pemerintah. Teori ilmu ekonomi juga dapat diterapkan dalam bidang lain seperti kesehatan, geografi, politik, dan pendidikan.
   
   Tujuan masyarakat bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan. Pemenuhan kebutuhan hidup tersebut erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi. Pernyataan tersebut dapat dikaji dengan ilmu ekonomi.

      Paul Samuelson, seorang pakar ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology, menjabarkan pendapatnya tentang pengertian ilmu ekonomi sebagai berikut.
  1. Ilmu ekonomi atau ekonomi politik (political economy) yaitu studi tentang kegiatan dengan atau tanpa uang mencakup transaksi pertukaran antarmanusia.
  2. Ilmu ekonomi yaitu studi tentang cara manusia menentukan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber daya produktif yang bersifat langka dan berjumlah terbatas untuk menghasilkan barang serta mendistribusikan kepada anggota masyarakat untuk dikonsumsi.
  3. Ilmu ekonomi yaitu studi tentang manusia dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapat dan menikmati kehidupan.
  4. Ilmu ekonomi yaitu studi tentang cara manusia bertingkah pekerti untuk mrngorganisasi kegiatan konsumsi dan produksi.
  5. Ilmu ekonomi yaitu studi tentang kemakmuran.
  6. Ilmu ekonomi yaitu studi tentang cara-cara memperbaiki masyarakat.

     Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam melakukan aktivitas ekonomi dengan atau tanpa uang; terdapat sumber daya yang langka, tetapi ada alternatif pemanfaatannya (kelangkaan); dan terdapat barang dan/atau jasa yang diproduksi kemudian disalurkan kepada masyarakat.

    Pada perkembangannya teori ekonomi tidak hanya sebatas pada definisi, tetapi tujuan dari penerapan ilmu  ekonomi. Wonnacot, seorang ekonom Amerika Serikat, memberikan penjelasan tentang tujuan manusia mempelajari ilmu ekonomi. Menurut Wonnacot, tujuan manusia mempelajari ilmu ekonomi adalah sebagai berikut.
  1. Tingkat pengerjaan tinggi yang membantu mengatasi masalah ketenagakerjaan, pengangguran, tingkat upah, kesempatan kerja, dan hubungan kerja.
  2. Stabilitas harga menyangkut upaya pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah tingkat harga dan inflasi sehingga tidak merugikan masyarakat dan negara.
  3. Efisiensi yang berkaitan dengan penghitungan pelaku ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya ekonomi secara menguntungkan.
  4. Distribusi pendapatan secara adil diupayakan pemerintah dan masyarakat dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraan hidup.
  5. Pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada penyelenggaraan pembangunan secara adil dan merata.

     Penerapan ilmu ekonomi diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan ekonomi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan manusia.
    Nilai yang terdapat dalam Pancasila saling berkesinambungan menuju tujuan tertentu, dan sudah tersusun secara hierarkis. Dalam setiap sila terdapat nilai-nilai sosial yang luhur. Prof. Darji Darmodiharjo, mengidentifikasi secara menyeluruh nilai-nilai Pancasila. Adapun nilai luhur Pancasila sebagaimana disampaikan Prof. Darji Darmodiharjo sebagai berikut.

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa (Nilai Ketuhanan/Religius)

  • Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya Yang Mahasempurna yaitu Mahakasih, Mahakuasa, Mahaadil, dan Mahabijaksana.
  • Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yaitu dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangannya.
  • Nilai sila I meliputi dan menjiwai sila II, III, IV, dan V.


2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Nilai Kemanusiaan)

  • Pengakuan terhadap adanya martabat manusia.
  • Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.
  • Pengertian manusia yang beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa, dan keyakinan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan.
  • Nilai sila ke II diliputi dan dijiwai sila I serta meliputi dan menjiwai sila III, IV, dan V.


3. Sila Persatuan Indonesia (Nilai Persatuan)

  • Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
  • Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
  • Pengakuan terhadap kebhinnekatunggalikaan suku bangsa dan kebudayaan bangsa yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa.
  • Nilai sila III diliputi dan dijiwai sila I dan II serta meliputi dan menjiwai sila IV dan V.


4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam     Permusyawaratan/Perwakilan (Nilai Kerakyatan)

  • Kedaulatan negara berada di tangan rakyat.
  • Pemimpin kerakyatan adalah hikmat kebijaksaan yang dilandasi akal sehat.
  • Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan dan hak yang sama
  • Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat.
  • Nilai sila IV diliputi dan dijiwai sila I, II, dan III serta meliputi dan menjiwai sila V.


5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Nilai Keadilan)

  • Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat Indonesia.
  • Keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan,dan pertahanan keamanan nasional.
  • Cita-cita masyarakat adil makmur, material, dan spiritual yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
  • Cinta akan kemajuan dan pembangunan.
  • Nilai sila V diliputi dan dijiwai sila-sila I, II, III, dan IV.
Hasil gambar untuk fisika
     Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam Fisika, besaran terbagi menjadi besaran berdasarkan satuannya dan besaran berdasarkan nilai maupun arah. Kali ini kita akan membahas beberapa penjelasan dari besaran-besaran tersebut.

a. Besaran Berdasarkan Satuannya
    Berdasarkan satuannya, besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.
  
  1)  Besaran Pokok
     Besaran pokok adalah besaran yang tidak tersusun oleh besaran lain dengan satuan tertentu. Pada tahun 1954-1971 diterapkan tujuh besaran pokok dan satuannya. Berbagai besaran pokok dan satuannya adalah sebagai berikut.
No.
Besaran Pokok
Satuan
Lambang Satuan
1
Panjang
Meter
m
2
Massa
Kilogram
kg
3
Waktu
Sekon
s
4
Suhu
Kelvin
K
5
Kuat Arus
Ampere
A
6
Intensitas Cahaya
Kandela
cd
7
Jumlah Zat
Mol
mol


      2)  Besaran Turunan   
    Besaran turunan adalah gabungan dari sejumlah besaran pokok. Satuan besaran turunan berdasarkan satuan besaran-besaran penyusunnya. Contoh besaran turunan dijelaskan dalam tabel berikut.
No.
Besaran Pokok
Besaran Penyusun
Lambang Satuan
1
Luas
Panjang Ñ… lebar
m2
2
Kecepatan
Perpindahan : waktu
m/s
3
Percepatan
Kecepatan : waktu
m/s2
4
Berat
Massa Ñ… percepatan
kgm/s2
5
Volume
Panjang Ñ… lebar Ñ… tinggi
m3
6
Gaya
Massa Ñ… percepatan
kgm/s2
7
Usaha
Gaya Ñ… perpindahan
kgm2/s2
8
Daya
Energi : waktu
kgm2/s3
9
Massa Jenis
Massa : volume
kg/m3
10
Momentum
Massa Ñ… kecepatan
kgm/s
11
Impuls
Gaya Ñ… perubahan waktu
kgm/s

b. Besaran berdasarkan Nilai dan Arahnya
    Besaran berdasarkan nilai dan arahnya dibagi menjadi besaran vektor, besaran tensor, dan besaran skalar. Besaran vektor dan tensor memiliki kesamaan. Keduanya memiliki nilai dan arah. Adapun perbedaannya yaitu besaran vektor memiliki satu arah, sedangkan besaran tensor memiiki banyak arah. Contoh besaran vektor antara lain perpindahan, kecepatan, percepatan, dan gaya, sedangkan contoh besaran tensor antara lain tegangan, regangan, dan koefisien gaya gesek. Selain itu, ada pula besaran skalar. Besaran skalar adalah besaran yang memiliki nilai, tetapi tidak memiliki arah. Contoh dari besaran skalar adalah massa, jarak, dan energi.

Sekian pembahasan tentang Besaran dalam Fisika kali ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan teman-teman sekalian.

1. Pengertian Teks Eksposisi

Kata eksposisi memiliki beberapa pengertian. Kata eksposisi berasal dari bahasa latin, expotition yang berarti memberitahukan, memaparkan, menjelaskan, atau menguraikan.



2. Ciri-Ciri Teks Eksposisi
  • Penulis teks berusaha menjelaskan suatu pokok persoalan secara objektif, tidak ada unsur-unsur yang bersifat subjektif dan emosional. Penulis sama sekali tidak berusaha membangkitkan emosi pembaca.
  • Gaya penulisan bersifat informatif. Penulis menguraikan objek dengan jelas sehingga pembaca memahami maksud dari teks eksposisi. Penulis teks eksposisi ingin menambah pengetahuan pembaca dan memberi informasi yang menerangkan sejelas-jelasnya tentang hal yang dipaparkan.
  • Teks memuat fakta yang terdapat di lapangan. Fakta tersebut dipakai sebagai penyumbang utama dalam membuat rumusan agar hal yang disampaikan lebih konkret.


3. Jenis-Jenis Teks Eksposisi

  • Eksposisi definisi, adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas.
  • Eksposisi identifikasi, merupakan sebuah metode yang berusaha menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal sesuatu.
  • Eksposisi Perbandingan, adalah suatu cara untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua objek atauu lebih mempergunakan dasar-dasar tertentu.
  • Eksposisi Ilustrasi, adalah suatu metode untuk mengadakan gambaran atau penjelasan yang khusus dan konkret terhadap suatu prinsip yang bersifat umum.
  • Eksposisi Klasifikasi, merupakan sebuah metode yang bersifat ilmiah untuk menampilkan pengelompokan-pengelompokan sesuai dengan pengalaman manusia.


1. Pantun anak-anak

a. Pantun bersuka-cita

    Contoh :
Elok rupanya kumbang janti
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah pulang

b. Pantun berduka-cita

    Contoh :
Anak nelayan menangkap pari
Sampannya karam terdengar karang
Sungguh malang nasibku ini
Ayah pergi ibu berpulang

c. Pantun teka-teki

    Contoh :
Hendak berlayar ke Padang Panjang
Naik perahu banyak penumpangnya
Kulitnya bersisik tangkainya panjang
Coba terka buah apa namanya


2. Pantun Orang Muda

a. Pantun berkenalan

   Contoh :
Biduk kecil biduk bercadik
Telah bertolak dari pangkalan
Kalau berkenan hati adik
Bolehlah kakak hendak berkenalan

b. Pantun berkasih-kasihan

    Contoh :
Dari mana punai melayang
Dari paya turun ke kali
Dari mana kasih sayang
Dari mata turun ke hati

c. Pantun beriba hati

    Contoh :
Rusa terdampar di lembah
Ekornya hitam kena bara
Adinda tinggal di tengah rumah
Tidur bertilam air mata

d. Pantun nasib

    Contoh :
Singkarak kotanya tinggi
Asam pauh dari seberang
Awak menangis seorang diri
Mengenang nasib di rantau orang

Sekian pembahasan tentang Macam dan Jenis Pantun kali ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan teman-teman sekalian.
1. Konsep Persamaan Nilai Mutlak
     Persamaan nilai mutlak adalah persamaan yang memuat tanda mutlak dan variabelnya berada dalam tanda nilai mutlak.

Berikut ini beberapa bentuk persamaan nilai mutlak.
a. |x - 2| = 3
b. 2|x| - 6 = 0
c. |x - 2| = |3- x|
d. |2x - 1| = -4x + 3

2. Bentuk Umum Persamaan Nilai Mutlak
     Untuk f(x) dan g(x) fungsi dalam variabel x
|f(x)| = c dengan syarat c > 0
|f(x)| = |g(x)|
|f(x)| = g(x) dengn syarat g(x) > 0


3. Penyelesaian Persamaan Nilai Mutlak
     Penyelesaian persamaan nilai mutlak yang memuat nilai mutlak adalah bilangan-bilangan pengganti dari variabel yang membuat persamaan menjadi pernyataan bernilai benar.

Contoh :
Penyelesaian persamaan |x - 2| = 3 adalah 5 dan -1 karena pernyataan |5 - 2| = 3 bernilai benar dan pernyataan |-1 - 2| = 3 bernilai benar.

4. Menentukan Penyelesaian Persamaan Nilai Mutlak
  • Menggunakan Definisi Nilai Mutlak sebagai Jarak
     Persamaan nilai mutlak dapat diselesaikan menggunakan definisi nilai mutlak sebagai jarak.
|3| = |3 - 0| = jarak bilangan 3 dari 0 = 3
|10| = |10 - 0| = jarak bilangan 10 dari 0 = 10
|-4| = |-4 - 0| = jarak bilangan -4 dari 0 = 4

     Menggunakan analogi yang sama diperoleh:
|3 - 2| = jarak bilangan 3 dari 2 = 1
|10 - 2| = jarak bilangan 10 dari 2 = 8
|x - 2| = jarak bilangan x dari 2
|2 - x| = |-(x - 2)| = |x - 2| = jarak bilangan x dari 2
Persamaan |x - 2| = 3 dapat diterjemahkan menjadi jarak bilangan x dari 2 adalah 3.

     Jarak bilangan -1 dari 2 adalah 3 dan jarak bilangan 5 dari 2 adalah 3.
|x - 2| = 3 <=> x = -1 atau x = 5

     Jadi, penyelesaian |x - 2| = 3 adalah x = -1 atau x = 5.

1. Konsep Pertidaksamaan Nilai Mutlak
    Misalkan | x | adalah nilai mutlak x dan a suatu bilangan real.
a. Jika | x | < a maka -a < x < a.
b. Jika | x | > a maka x < -a atau x > a.
    Konsep nilai mutlak x tersebut dapat diperluas pada fungsi nilai mutlak.
    Misalkan f(x) suatu fungsi dalam variabel x maka berlaku fungsi nilai mutlak |f(x)| sebagai berikut.
a. Jika |f(x)| < a maka -a < f(x) < a.
b. Jika |f(x)| > a maka f(x) < -a atau f(x) > a.

    Berikut ini beberapa bentuk pertidaksamaan nilai mutlak.
a. |x - 1| < 2
b. |x - 1| > 3
c. |x² - x - 2| ≥ 4
d. |x - 3| > |2x - 5|

2. Bentuk Umum Pertidaksamaan Nilai Mutlak

    |f(x)| > c
    |f(x)| > c
    |f(x)| < c
    |f(x)| < c
    Dengan c bilangan real dan f(x) merupakan fungsi dalam vaiabel x.

3. Penyelesaian Pertidaksamaan Nilai Mutlak

    Penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak adalah bilangan-bilangan pengganti dari variabel yang membuat pertidaksamaan menjadi pernyataan bernilai benar.
Contoh :
    Penyelesaian |x-1| < 2 adalah -1 < x < 3 karena nilai-nilai x pada interval -1 < x < 3 membuat pertidaksamaan menjadi pernyataan bernilai benar.
Untuk x = -1 diperoleh |-1 - 1| < 2 <=> 2 < 2 (benar).
Untuk x = 0 diperoleh |0 - 1| < 2 <=> 1 < 2 (benar).
Untuk x = 1 diperoleh |1 -1 | < 2 <=> 0 < 2 (benar.
dan seterusnya.
    Penyelesaian |x - 1| < 2 di antaranya adalah x = -1, x = 0, x = 1.

4. Menentukan Penyelesaian Pertidaksamaan Nilai Mutlak
  • Menggunakan Definisi Nilai Mutlak sebagai Jarak
    Pertidaksamaan |x - 2| < 3 dapat diterjemahkan menjadi jarak bilangan x dari 2 kurang dari 3. Bilangan x yang memenuhi |x - 2| < 3 terletak pada interval -1 < x < 5. 

Bilangan-bilangan yang berjarak kurang dari atau sama dengan 3 satuan dari 2 terletak pada interval -1 < x < 5.
Jadi, penyelesaian |x - 2| < 3 adalah -1 < x < 5.
  • Menggunakan Definisi Nilai Mutlak
Pertidaksamaan nilai mutlak |ax + b| < c.
Ingat definisi nilai mutlak.
Jika |f(x)| < a maka -a < f(x) < a.
Dari definisi dapat diperoleh hubungan sebagai  berikut.
|ax + b| < c <=> -c  < ax + b < c.

Contoh :
    Pertidaksamaan |x - 2| < 3.
=> -3 < x - 2 < 3
=> -3 + 2 < x - 2 + 2 < 3 + 2
=> -1 < x < 5
    Jadi, penyelesaian |x - 2| < 3 adalah -1 < x < 5.


Hasil gambar untuk metode ilmiah
   Metode ilmiah merupakan suatu kegiatan penelitian objektif untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji ilmu pengetahuan. Pelaksanaan metode ilmiah meliputi tujuh tahap berikut.

    a. Pemilihan Masalah
       Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus mengidentifikasi masalah dan melakukan studi pendahuluan. Permasalahan dapat ditemukan melalui studi pustaka dan berbagai referensi. Sumber masalah dapat juga ditemukan melalui pengamatan langsung di lapangan.

    b. Perumusan Masalah
      Tujuan perumusan masalah adalah untuk memperjelas batasan masalah yang akan dipecahkan. Perumusan masalah biasanya diawali dengan kata tanya apa, mengapa, dan bagaimana. Contohnya, "Mengapa tanaman yang disiram secara teratur lebih subur dibandingkan tanaman yang tidak pernah disiram?"

     c. Pengumpulan Keterangan
        Pengumpulan keterangan dapat dilakukan dengan studi referensi berupa teori, konsep, dan hasil penelitian yang sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan. Segala informasi yang mengarah dan dekat dengan pemecahan masalah dapat digunakan untuk memperoleh jawaban sementara dari permasalaha yang diajukan.

      d. Penyusunan Hipotesis
     Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang diajukan yang diperoleh berdasarkan data atau keterangaan selama observasi atau studi pustaka.

      e. Pengujian Hipotesis
        Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan eksperimen atau penelitian. Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan penelitian yaitu menyediakan alat dan bahan yang diperlukan selama penelitian serta menentukan kelompok penelitian.

      f. Pengolahan Data
          Data yang diperoleh dari hasil eksperimen dapat dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.
1) Data kualititatif, yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka, tetapi dalam bentuk   deskripsi.
2) Data kuantitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka.

     g. Pengambilan Kesimpulan
        Kesimpulan mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan. Kesimpulan dapat mendukung atau tidak mendukung hipotesis yang dibuat. Jadi, terdapat dua kemungkinan dalam pengambilan kesimpulan yaitu kemungkinan hipotesis diterima dan kemungkinan hipotesis ditolak.
      Objek biologi meliputi semua makhluk hidup (objek material) dan semua proses yang berlangsung di dalam makhluk hidup tersebut (objek formal). Berdasarkan tingkat organisasi kehidupan, objek biologi meliputi kehidupan pada berbagai tingkat struktur. Tingkat struktur dari yang terendah hingga yang tertinggi yaitu molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.


    1. Molekul
        Molekul tersusun atas atom-atom. Atom tersusun atas proton, neutron, dan elektron. Contoh    molekul yaitu molekul DNA dan molekul air. Molekul saling berikatan membentuk ikatan kompleks, selanjutnya membentuk organel sel.

    2. Sel
       Sel merupakan tingkatan organisasi kehidupan yang tersusun atas organel-organel sel. Sebagian organisme seperti bakteri terdiri dari satu sel, tetapi sebagian besar organisme merupakan kumpulan dari banyak sel yang terspesialisasi. Setiap sel memiliki fungsi untuk melakukan metabolisme serta memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang sehingga sel disebut sebagai satuan unit terkecil  kehidupan.

    3. Jaringan
       Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki persamaan struktur untuk melakukan fungsi tertentu. Jaringan ditemukan pada organisme multiseluler.



    4. Organ
       Sekumpulan jaringan yang bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu akan membentuk organ. Organ hanya ditemukan pada organisme multiseluler.

     5. Sistem Organ
      Organ-organ yang melakukan setiap fungsi dan tugas yang saling berkaitan satu sama lain disebut sistem organ. Sebagai contoh sistem pencernaan yang tersusun atas beberapa jenis organ antara lain lambung, hati, pankreas, usus halus, dan usus besar.

      6. Organisme
         Berbagai sistem organ yang bekerja sama melakukan kegiatan kehidupan membentuk individu atau organisme. Organisme terdiri atas organisme uniseluler dan organisme multiseluler. Contoh organisme uniseluler yaitu Protozoa dan Monera. Contoh organisme multiseluler yaitu tanaman bayam dan kucing.

      7. Populasi
       Sekumpulan organisme sejenis yang hidup pada tempat tertentu dan dalam waktu yang sama akan membentuk populasi.

      8. Komunitas
       Komunitas tersusun atas beberapa populasi yang saling berinteraksi di suatu tempat tertentu. Sebagai contoh, komunitas sungai yang tersusun atas populasi ikan, kepiting, dan tumbuhan air.

       9. Ekosistem
        Ekosistem berasal dari kata oikos (rumah sendiri) dan systema (saling mempengaruhi). Jadi, ekosistem adalah sistem yang terdiri atas komponen-komponen yang saling mempengaruhi dan berinteraksi satu sama lain pada suatu tempat tertentu.

      10. Bioma
        Bioma merupakan kumpulan ekosistem di dunia, seperti bioma tundra, bioma gurun, bioma hutan hujan tropis, dan bioma savana.

      11. Biosfer
          Biosfer merupakan tingkatan organisasi kehidupan paling kompleks. Biosfer meliputi seluruh lapisan kulit bumi, air, dan atmosfer tempat kehidupan berlangsung.
Nama : Naek Rizki Pandiangan
Nama Panggilan : Rizki
TTL : Sampit, 21 Maret 2003
Alamat : Jln. Tidar 4 Gg. Gunung Mas No. 39
 Asal Sekolah : SMA Negeri 2 Sampit
Kelas : X IPA 6
Agama : Katolik
Hobi : Bermain alat musik, mendengarkan musik, olahraga, bermain game

Motto : 
Don't ever stop to learning, because life will never stop teaching.